A.
Judul percobaan : AZAS BLACK
Topik Percobaan : Suhu dan Kalor.
B.
Tujuan Percobaan : Menerapkan Azas Black dalam Menentukan
Kapasitas Kalor Kalorimeter.
C.
Alat Dan Bahan.
1.
Termometer, 1 buah
2.
Beacker aluminium, 1 buah
3.
Isolasi pelindung, 1 buah
4.
Gelas ukur, 1 buah
5.
Neraca 311 gram, 1 buah
6.
Perangkat Pembakar, 1 set
7.
Pengaduk
D. Materi
Ketika 2
benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, kalor akan mengalir dari
benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Ingat ya, kalor
adalah energi yang berpindah. Apabila benda‐benda yang
bersentuhan berada dalam sistem yang tertutup, maka energi akan berpindah
seluruhnya dari benda yang memiliki suhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah. Sebaliknya apabila benda yang bersentuhan tidak berada dalam sistem
tertutup, maka tidak semua energi dari benda bersuhu tinggi berpindah menuju
benda yang bersuhu rendah. Menurut azas
black, jumlah kalor yang dilepaskan oleh
benda yang bersuhu lebih tinggi kepada benda yang bersuhu lebi rendah sama
dengan jumlah kalor yang diserap oleh benda yang bersuhu yang lebih tinggi
tersebut.
Misalnya
kita mencampur air panas (suhu tinggi) dengan air dingin (suhu rendah). Apabila
air panas dan air dingin dicampur dalam sebuah wadah terbuka (misalnya ember),
maka tidak semua energi air panas berpindah menuju air dingin. Demikian juga
air dingin tidak menerima semua energi yang disumbangkan oleh air panas.
Sebagian energi air panas pasti berpindah ke udara. Jika kita ingin agar semua
energi air panas dipindahkan ke air dingin maka kita harus mencampur air panas
dan air dingin dalam sistem tertutup. Sistem tertutup yang dimaksudkan di sini
adalah suatu sistem yang tidak memungkinkan adanya pertukaran energi dengan
lingkungan. Contoh sistem tertutup adalah termos air panas. Dinding bagian
dalam dari termos air panas biasanya terbuat dari bahan isolator (untuk kasus
ini, isolator = bahan yang tidak menghantarkan panas. Temannya isolator tuh
konduktor. Konduktor = bahan yang menghantarkan panas). Apabila benda‐benda yang memiliki
perbedaan suhu saling bersentuhan dan benda‐benda tersebut
berada dalam sistem tertutup, maka ketika mencapai suhu yang sama, energi yang
diterima oleh benda yang memiliki suhu yang
lebih rendah = energi yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu tinggi. Karena energi yang berpindah akibat adanya
perbedaan suhu = kalor, maka kita bisa mengatakan bahwa dalam sistem tertutup,
kalor yang dilepaskan = kalor yang diterima. secara matematis bisa ditulis
sebagai berikut :
Q i
= Q m
dengan
Q I : jumlah kalor yang dilepas
oleh benda yang bersuhu lebih tinggi.
Qm : jumlah kalor yang dilepas oleh benda yang
bersuhu lebih rendah.
Bila kalor yang dilepas atau yang diterima oleh sebuah
benda hanya menyebabkan perubahan suhu benda tersebut, maka jumlah kalor
tersebut adalah

Q
: kalor yang diserap atau
dilepaskan (J)
m : massa zat (gram)
ΔT : perubahan suhu (0C)
C : kalor jenis zat
(kalori/gram. 0C)
Prinsip dasar ini yang akan digunakan
untuk menentukan kapasitas kalor dan kalor jenis calorimeter aluminium.
E.
Prosedur kerja.
1.
Mempersiapkan alat sesuai
dengan daftar alat dan bahan.
2.
Menghitung NST alat yang
digunakan.
3.
Menimbang kalorimeter kosong,massanya
mk
= …………..
4.
Mengisi kalorimeter dengan air
hingga 1/3 bagian, kemudian menimbang, massanya mk
+ a = ……….
5.
Mengukur suhu kalorimeter +
air, T1 = ……….
6.
Mengisi gelas ukur dengan air
hingga 1/3 bagian kemudian memasaknya hingga mendidih. Mengukur temperaturnya, T2 = ……….
7.
Memasukkan air panas tadi ke
dalam calorimeter yang telah terpasang isolatornya, kemudian menutup dengan
rapat lalu mengaduk perlahan-lahan hingga merata kemudian mencatat suhunya, Tf = ………..
8.
Menimbang kembali kalorimeter
bersama air campuran, massanya mk – c = ……….
F.
Hasil Pengamatan.
NST thermometer =
1 OC
NST Neraca 311g = lengan
I : 100 gr
lengan II : 10 gr
lengan III :
1 gr
lengan IV :
0.01 gr
Massa kalorimeter
kosong (mk) = 121.73 gram
Massa air (m1 = mk + a – mk) = 43.27 gram
Suhu air +
kalorimeter (T1) = 28.5 0C
Suhu air panas (T2) = 90.5 0C
Massa air panas
(m2 = m k – c – m k
+ a) = 38.19 gram
Suhu campuran (Tf) = 69.50C
Kalor jenis air
(ca) = 1
kal/gram0C
F. Analisis Perhitungan :
Jika dianggap tidak ada kalor yang
terbuang, maka kapasitas kalor beaker aluminium dapat dihitung dengan Azas Black.

di mana QLepas adalah kalor yang dilepaskan
oleh air panas dan QTerima adalah kalor yang diterima oleh air
dingin dan beaker.
Perhitungan
kapasitas kalor beaker aluminium :
|
G. Kesimpulan
Dari hasil pecobaan di atas diperoleh
kesimpulan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu lebih tinggi kepada benda yang bersuhu lebih
rendah sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh benda yang bersuhu yang lebih
tinggi. Ini terbukti dari percobaan yang dilakukan dengan nilai kalor dari
calorimeter diperoleh -23.7093 kal/0C.
H. Komentar
·
Jumlah alat dan bahan yang
digunakan pada saat pengambilan data tidak sesuai dengan yang tertera pada
penuntun. Di dalam penuntun thermometer yang digunakan 2 buah tetapi pada saat
pengambilan data hanya satu. Karena jika kita menggunakan 2 termometer, akan
memperbesar kesalahan dalam pengukuran jika termometernya berbeda.
·
Tidak ada perakitan dalam
percobaan ini sperti yang terdapat pada penuntun.
·
Pada saat menimbang calorimeter
yang berisi air sebaiknya tanpa penutup, pengaduk, dan isolator karena pada
langkah sebelumnya hanya calorimeter saja yang ditimbang juga dapat memperbesar
kesalahan dalam pengukuran.
0 komentar:
Post a Comment