Memanggil Dengan Mesra
Dari
Aisyah ra ia berkata, “Surat yang pertama aku pelajari dari Al Qur’an
adalah surat Thaha. Dahulu jika aku membaca, “Thaha, Kami tidak
menurunkan Al Qur’an kepadamu supaya kamu menjadi celaka” Rasulullah
berkata kepadaku, “Wahai Aisy, engkau tidak akan celaka” (HR. Ibnu
Asakir)
Memberikan Julukan Kepada Istri
Dari Aisyah, dia berkata,”Nabi
pernah bersabda kepada kami,”yang paling cepat menyusulku adalah
yang paling panjang tangannya di antara kalian.” Maka kami pun
saling mengukur tangan kami, siapa di antara kami yang tangannya
paling panjang. Ternyata yang paling panjang tangannya di antara kami
adalah Zainab, karena dia biasa bekerja, dan yang terutama dari makna
sabda beliauitu, karena Zainab adalah orang yang suka memberikan
shadaqah dengan tangannya sendiri.” (HR. Muslim)Bersandar di bahu istri
Dari
Ummu Salamah ra, ia berkata, “Rasulullah saw menyandarkan pipinya ke
bahuku, kemudian beliau keluar untuk melakukan shalat tanpa berwudhu
lagi” (HR. Abdurrazaq)
Memberi Hadiah Kepada Istri
Ketika
Nabi saw menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya,
“Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasy sebuah
pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui
ternyata Raja Najasy sudah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu
akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku
akan memberikannya padamu”..maka beliau memberikan kepada masing-masig
istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan
pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah (HR. Ahmad)
Ummul Mukminin Mencium Rasulullah
Dari Aisyah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Bergembiralah wahai Aisyah, karena sesungguhnya Allah telah menurunkan uzurmu." Lalu
beliau membacakan Al Qur'an kepadanya. Maka kedua orang tuaku berkata,
"Berdirilah, dan ciumlah kepala Rasulullah SAW." Aku menjawab, "Aku
memuji Allah Azza wa Jalla, bukan kepada kalian berdua." (HR. Bukhari dan Muslim)
Membelai isteri
“Adalah Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti
mengelilingi kami semua (isterinya) seorang demi seorang. Baginda
menghampiri dan membelai kami tetapi tidak bersama sehingga Baginda
singgah ke tempat isteri yang menjadi giliran Baginda, lalu Baginda
bermalam di tempatnya.” (Hadis Riwayat Ahmad).
Menyejukkan kemarahan isteri dengan mesra
Nabi shalallahu ‘alaihi
wa sallam biasa memicit hidung Aisyah jika dia marah dan Baginda
berkata, “Wahai Uwaisy, bacalah doa: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad,
ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku dan lindungilah
diriku dari fitnah yg menyesatkan.” (Hadis Riwayat Ibnu Sunni).
Ummul
Mukminin Menyiapkan Siwak
Syuraih
bin Hani' berkata: "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah
Radhiallaahu anha : 'Apa yang pertama sekali dilakukan Rasulullah
setiap kali memasuki rumahnya?" 'Aisyah Radhiallaahu anh
menjawab: "Beliau memulainya dengan bersiwak." (HR.
Muslim).
Dari
Aisyah, ia berkata, “Kami biasa menyediakan siwak dan alat
pembersih untuk Rasulullah saw, lalu Allah membangkitkan beliau dari
tidurnya pada waktu malam hari, kemudian beliau bersiwak dan berwudhu”
(HR. Ahmad)
Memakai
Parfum Bersama Istri
Aisyah
berkata, “Saya meminyaki badan Rasulullah saw pada hari raya Idul
Adha setelah beliau melakukan lempar Jumrah aqabah” (HR. Ibnu
Asakir)
Dari
Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir dari bapaknya berkata,:
"Aku menceritakan tentang (perkataan Ibnu 'Abbas) kepada
'Aisyah,
maka jawabnya: "Semoga Allah merahmati Abu 'Abdurrahman. Sungguh
aku pernah memakaikan wewangian kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian Beliau mendatangi isteri-isterinya. Dan pada pagi
harinya Beliau mengenakan pakain ihram dalam keadaan wangi
semerbak"(HR. Bukhari)
Aisyah
berkata, “aku pernah mengoleskan minyak wangi kepada Nabi saw
dengan minyak wangi yang beliau miliki sampai aku mendapati warna
kemilaunya minyak wangi tersebut pada kepala dan jenggotnya” (HR.
Bukhari)
Aisyah
berkata, “Sesungguhnya Nabi saw apabila meminyaki badannya, beliau
mulai dari auratnya dan mengolesinya dengan nurah (serbuk pewangi)
dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya” (HR. Ibnu
Majah)
Menerima
Hidangan Makanan Favorit
Aisyah
berkata, “Rasulullah menyukai madu dan manisan. Ketika beliau
selesai shalat Ashar beliau mendatangi istri-istrinya, lalu beliau
mendekati salah seorang dari mereka. Beliau masuk ke rumah Hafshah
binti Umar dan tinggal di situ lebih lama daripada biasanya beliau
tinggal. Oleh karena itu, saya cemburu, lalu saya tanyakan hal itu.
Seseorang mengatakan kepadaku bahwa seorang wanita dari kaumnya
memberi hadiah kepadanya semangkuk madu, lalu Hafshah
menghidangkannya kepada Nabi saw untuk sekali minum”(HR. Bukhari)
Ummul
Mukminin Menjahit Pakaian Rasulullah
Dari
Aisyah ra, ia berkata, “Saya pernah meminjam sebuah jarum dari
Hafshah binti Rawahah yang saya gunakan untuk menjahit pakaian
Rasulullah saw. “ (HR. Ibnu Asakir)
Ummul
Mukminin Merawat Rasulullah Yang Sakit
Dari
Aisyah, ia berkata, “Demi Tuhan yang menguasai diri Aisyah,
sesungguhnya penyakit panas telah membuat Rasulullah tidak bertemu
dengan orang banyak selama satu bulan”. Aisyah berkata, “Beliau
merasa menderita sampai aku memegang tangan kanan beliau, kemudian
aku tiup tangannya sambil membaca Al qur’an. Kemudian aku usapkan
tanganku kepada wajah beliau. Aku lakukan demikian itu dengan barakah
Al Qur’an dan barakah tangan beliau” (HR. Ibnu Jarir)
Minta
Pendapat Soal Pakaian
Dari
Aisyah, ia berkata, “Nabi saw pernah diberi hadiah mantel hitam,
lalu beliau pakai mantel itu seraya bersabda, “Bagaimana menurut
pendapatmu pakaian ini, wahai Aisyah?” Aku menjawab, “Alangkah
bagusnya engkau dengan pakaian itu, wahai Rasulullah. Warna hitamnya
serasi dengan kulit putihmu dan kulit putihmu dengan warna hitamnya”.
Kata Aisyah, “Kemudian beliau keluar ke tempat orang banyak dengan
pakaian itu” (HR. Ibnu Asakir)
Menghadiri
Pesta Berdua
Dari
Anas, sesungguhnya Rasulullah saw punya tetangga seorang Parsi yang
pandai membuat lauk-pauk. Ia membuat masakan untuk Rasulullah saw
kemudian datang mengundang nabi makan. Nabi bertanya, “Apakah
aisyah diundang juga?” Ia menjawab, “Tidak” Rasulullah saw
berkata, “Saya tidak akan datang” Ia pun kembali mengundang.
Rasulullah saw bertanya, “Apakah Aisyah diundang juga?” Ia
menjawab, “Tidak”. Rasulullah saw berkata, “Saya tidak akan
datang”. Orang ini datang kembali mengundang. Rasulullah saw
bertanya, “Apakah Aisyah diundang juga?”.Pada undangannya ketiga
ia menjawab, “Iya,” Keduanya berdiri dan berjalan seiring
sehingga sampai ke rumah pengundang tadi” (HR. Muslim)
Berboncengan Dengan Istri
Dari Anas bin Malik bahwa
dia dan Abu Thalhah pernah kembali bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, sedangkan Shafiyah membonceng Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di atas hewan tunggangannya, ketika berada di tengah jalan,
hewan tunggangan beliau terjatuh, hingga menyebabkan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan wanita (Shafiyah) jatuh tersungkur, -Saya kira
Yahya berkata; Bahwa Abu Thalhah segera lompat dari untanya dan langsung
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "Wahai
Nabiyullah, biarkanlah Allah menjadikanku sebagai tebusan anda, apakah
anda terkena sesuatu?" beliau bersabda: "Tidak, tetapi coba kamu tolong
wanita (Shafiyah) itu". Maka Abu Thalhah menutup wajahnya dengan
selembar kainnya karena dia mengerti apa yang dikehendaki Shafiyah, maka
dia melempar kainnya untuk Shafiyah, lalu wanita itu (Shafiyah)
berdiri. Setelah itu Abu Thalhah memperbaiki pelana hewan tungangan
beliau hingga keduanya dapat mengendarai kembali. Mereka pun melanjutkan
perjalanan hingga ketika kota Madinah telah nampak -atau (perawi)
berkata- sudah hampir mendekati kota Madinah, Beliau berdo'a: "aayibuuna
taa'ibuuna 'aabiduuna li rabbinaa haamiduuna. (Kita kembali sebagai
hamba yang bertaubat, ber'ibadah kepada Rabb kita dan memuji-Nya").
Beliau terus saja membaca do'a itu hingga memasuki kota Madinah. (HR.
Bukhari)
Bepergian Bersama Istri
dari Aisyah bahwasanya; Apabila
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak keluar mengadakan perjalanan,
beliau mengadakan undian antara isteri-isterinya, lalu undian itu pun
jatuh pada Aisyah dan Hafshah. Dan pada malam hari, biasanya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berjalan bersama Aisyah dan
berbincang-bincang dengannya. Maka Hafshah berkata, "Maukah malam kamu
menaiki kendaraanku dan aku menaiki kendaraanmu kemudian kamu melihat
dan pun juga dapat melihat?" Aisyah menjawab, "Ya." Akhirnya ia pun
menaikinya. Kemudian datanglah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada
kendaraan Aisyah, sementara yang berada di atasnya adalah Hafshah.
Beliau pun mengucapkan salam kepadanya, lalu beliau berjalan hingga
mereka singgah disuatu tempat, dan ternyata ia kelihangan Aisyah. Saat
singgah, Aisyah meletakkan kedua kakinya di antara semak-semak tumbuhan,
lalu ia pun berkata, "Wahai Rabbi, binasakanlah kalajengking dan ular
yang menyengatku." Maka aku tidak bisa berkata apa-apa pada beliau. (HR.
Bukhari)
Mengantar Istri pulang
Dari
Shafiyyah binti Huyay ra, ia berkata, “ Rasulullah saw melakukan
iktikaf. Pada wsuatu malam saya datang mengunjunginya, lalu saya
berbicara dengan beliau, kemudian saya berdiri untu pulang. Beliau pun
berdiri bersamaku untuk mengantarkan aku pulang sedangkan tempat tinggal
Shafiyyah saat itu di kampung Usaman bin Zaid” (HR. Bukhari dan Muslim)
Its like you learn my thoughts! You seem to know a lot
ReplyDeleteapproximately this, like you wrote the e book in it or something.
I think that you simply could do with a
few percent to force the message home a bit, however instead of that, that is
fantastic blog. An excellent read. I'll certainly be back.
Also visit my web site; minecraft games