Buah
Pena
Ahmad
Salim Ba Dulan
Penerjemah
Muh
Saefuddin M. Basri
Editor
Muh
.mu’inuddin. M. Basri
Pembukaan
Segala puji bagi Allah. Kita
mohon pertolongan dan ampunan kepadanya. Dan kita berlindung kepada Allah dari
kejahatan diri kita dan dari keburukan amal kita. Barangsiapa yang diberi
petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangisapa yang Dia sesatkan maka tidak ada yang bisa
menunjukinya. Saya bersaksi tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah
dan Muhammad hamba dan utusan-Nya. Semoga Allah melimpahkan sholawat dan salam
yang banyak kepadanya.
Adapun setelah itu:
Ikhwah fillah, ini adalah percobaanku meninggalkan rokok yang telah
Allah tunjukkan kepadaku. Bagi-Nyalah segala pujian dan sanjungan sesuai yang
layak untuk-Nya atas banyak kebaikan yang Dia tunjukan saya kepadanya. Dia
telah menjadikan saya menang atas
ujian yang mana Dia selamatkan saya darinya setelah melalui pertarungan pahit
yang berlangung kurang lebih dua puluh tahun yang saya arungi dalam merusakkan
kesehatanku, menghancurkan diriku dan hartaku, menyakitkan keluargaku, rumah
tanggaku, orang-orang yang saya cintai, dengan memohon kepada Allah kiranya
tidak menguji salah seorang kaum muslimin dengannya. Serta semoga Dia
selamatkan orang yang teruji dengannya secepat mungkin. Sesungguhnya Dia Maha
Dekat lagi Mengabulkan doa.
Saudaraku yang sedang teruji dengan rokok;
Saya tahu betul bahwa anda akan mengatakan bahwa anda telah berupaya
berkali-kali untuk meninggalkannya namun tak berhasil jua….Dan saya katakan
kepada: Sesungguhnya hal itu pernah terjadi pada diri saya dan akan saya
ceritakan percobaanku secara rinci. Akan tetapi yang saya inginkan dari diri
anda adalah anda bisa serius dalam membaca surat ini dan supaya anda melakukan
percobaan yang telah saya lalui dalam melewati fase hitam dari fase kehidupanku
sepanjang 20 tahun.
Allah-lah yang bersaksi bahwa saya menyebutkan di sini bukan karena
membanggakan dan menonjolkan kemaksiatan. Akan tetapi saya menyebutkannya
sebagai pujian dan sanjungan kepada Allah atas karunia besar yang telah Dia
limpahkan kepada saya dalam melepaskan diri dari rokok. Saya sebutkan rincian
percobaan ini semoga bisa diambil faidah oleh siapa saja yang diuji dengan
rokok sehingga ditetapkan baginya hidayah lalu mematikan rokok terakhir dalam
hidupnya bersamaan dengan lembaran akhir dari lembaran-lembaran surat ini.
Rokok Pertama
Perjalananku yang menyedihkan bersama rokok dimulai semenjak 20 tahun
lalu saat saya menjadi pelajar tingkat menengah dan pada hari-hari ujian.
Dimana saya berkumpul dengan teman-temanku di loteng rumah kami dalam rangka
mengulang pelajaran. Salah seorang kawan diantara yang sedang diuji dengan
rokok turut bergabung bersama kami. Hingga dia bisa merokok tanpa kami menegur
dan mencelanya lalu berusaha mengajak kami untuk turut merokok bersamanya. Dia
katakan: “Sesungguhnya merokok itu bisa membantu konsentrasi dan kefahaman”.
Dia mencobanya dan mminta kami untuk melakukan uji coba. Jika ternyata tidak
terwujud hasilnya kita tinggalkan rokok. Maka kamipun melakukan ujin coba. Saya
bersama teman-temanku lalu menyalakan rokok kali pertama. Lalu saya merasakan
kepalaku lebih berat dari badan. Benda-benda yang ada di sekelilingku berputar.
Mulailah stagnasi merayapi tubuhku. Saya
berkata kepada kawanku yang jahat itu: “Apa yang sedang saya rasakan ini?” Dia
berkata kepadaku: “Ini rokok pertama. Biasa lah yang sedang kamu alami itu.
Hisaplah kedua kali maka stagnasi dan pusing-pusing itu akan hilang darimu”.
Maka saya hisap kedua, ketiga dan keempat. Saya pergi yang pertama kali ke
warung untuk beli bungkusan pertama rokok dari merk paling jelek dan paling
banyak bahayanya karena harganya murah.
Demikianlah saya lalu mengkhususkan setiap riyal yang saya peroleh untuk
membeli rokok hingga saya menghisap rokok sehari sampai 20 batang. Disela waktu
20 tahun semakin bertambah banyak saya mengkonsumsi rokok hingga mencapai 80 batang
dalam sehari sebelum akhirnya saya tinggalkan rokok berkat karunia Allah.
Saya ingin mengisyaratkan dalam menceritakan permulaan rokok yang
menyedihkan ini supaya saya menunjukkan beberapa perhatian kepada para orang
tua sehingga anak-anak mereka tidak jatuh pada hal-hal yang tidak baik
akibatnya. Diantaranya merokok. Beberapa perhatian ini sebagai berikut:
-
Waspadalah membiarkan anak anda jalan-jalan bersama kawan-kawan dan
teman sekolahnya tanpa pengawasan anda.
-
Upayakan anak anda cukup dengan satu teman untuk belajar dan mengulang
pelajaran. Hendaknya teman ini dari yang dikenal istiqomah diantara yang anda
kenal dan percayai dari mereka.
-
Jangan biarkan anak anda mengulang pelajaran atau belajar jauh dari
penglihatan anda atau penglihatan ibunya.
-
Jangan biarkan banyak uang berada di tangan anak anda. Uang lebih
terkadang bisa mendorong untuk beli
rokok karena kebanyakan. Sebagai ganti uang cukupilah apa yang dibutuhkannya
berupa makanan, minuman, kue dan lainnya.
-
Jika anda punya kawan perokok maka jangan bolehkan dia merokok di rumah
anda. Dan jika memang anda tidak mampu, maka laranglah anak anda masuk kepada
anda berdua.
-
Waspadailah anak anda keluar ke tempat-tempat yang jauh dari rumah
dengan ditemani kawan-kawannya sekalipun anda percaya kepada mereka.
Hati-hatilah wahai para orang tua/wali sesungguhnya merokok pada usia
kecil akan susah meninggalkannya. Kebiasaan buruk ini terkadang bisa terus
melekat pada orangnya sepanjang hidupnya jika Allah tidak mengasihi dan
menunjukinya.
Percobaan Yang Gagal
Saya tidak mau menyembunyikan suatu rahasia kepada kalian jika saya
katakan: “Sesungguhnya saya telah melakukan upaya lebih dari seratus kali
antara waktu 20 tahun saya merokok untuk meninggalkannya. Hanya saja saya gagal
dan saya meninggalkan rokok tidak berlanjut lebih dari sehari atau dua hari.
Selalu saja ketika saya berupaya untuk meninggalkan rokok saya sering bingung.
Apakah saya tinggalkan rokok secara bertahap dimana saya kurangi jumlah rokok
yang saya konsumsi secara bertahap hingga saya bisa berhenti total? Ataukah
saya tinggalkan rokok sekaligus dan saya hancurkan bungkus rokok dengan kejaman
mata?
Syetan busuk selalu menggodaku setiap kali saya ingin meninggalkan rokok
dengan membuat saya suka pada jalan pertama. Sekaligus menakut-nakuti bahwa
jika saya tinggalkan rokok mendadak dan saya hancurkan bungkus rokok maka dalam
jangka 24 jam saya pasti akan kembali lagi…Demikianlah dia beserta
teman-temannya menggodaku yang semestinya saya meninggalkannya secara bertahap
lalu saya kembali lagi. Kondisi ini berlanjut hingga beberapa lama. Ketika saya
berfikir untuk meninggalkan rokok sekali lagi akan tetapi secara bertahap,
setan kembali dan menggodaku “meninggalkan satu kali lebih baik”..Demikianlah
berulang-ulang tanpa saya bisa meninggalkan rokok melainkan hanya dalam waktu
sehari atau dua hari setiap kali berupaya.
Saya tidak mau menyembunyikan suatu rahasia kepada kalian, jika saya
katakan: “Sesungguhnya tidak ada taufiq untuk meninggalkan rokok penyebabnya
adalah karena setiap kali saya berfikir untuk meninggalkannya maka motovasi
yang mendorong untuk meninggalkan rokok kalau tidak karena pandangan masyarakat
terhadap orang yang merokok atau karena demi kesehatanku atau demi mengumpulkan
harta..Saya tidak pernah berfikir dalam percobaanku yang gagal itu untuk
meninggalkan rokok semata karena Allah dengan memohon pertolongan dan
bertawaqal kepada-Nya sebagaimana yang terjadi pada percobaanku yang berhasil
yang hendak saya kemukakan kemudian.
Sebelum Datangnya Hidayah
Sebelum Allah yang memiliki karunia menunjukiku dalam meninggalkan
rokok, saya berubah menjadi ‘tabung asap bergerak’. Saya menghisap rokok dengan
penuh tamak hingga saya merokok sehari mencapai 4 bungkus, yakni 80 batang.
Hingga api terus menyala di mulutku sejak bangun tidur pagi hari hingga tidur
kembali. Bahkan kadang-kadang saya bangun dari tidur hanya untuk menyalakan
rokok kemudian kembali tidur.
Adapun ruangan dimana saya duduk sama saja apakah di tempat kerja, rumah
atau di tempat kawan-kawan dipenuhi asap tebal ketika saya berada di situ
dengan diliputi perasaan stagnasi (future), malas, dahak hitam, terus
batuk-batuk dimana pengobatan tidak lagi bisa memberi manfaat….kedua bibir
hitam, mata merah, muka masam. Tempat dimana saya tidak bisa merokok di situ
karena suatu sebab, saya segera tinggalkan. Dan saya tergesa-tergesa dalam
menunaikan sholat supaya saya kembali untuk merokok.
Pada bulan romadhon kadang-kadang berbuka dengan tembakau sebelum kurma.
Langkah-langkah berat ketika berjalan dan ludah kering….banyak minum teh dan air
secara berlebihan. Kondisi mengenaskan dimana tidak menyenangkan musuh maupun
kawan. Di hadapanku telah tertutup semua jalan untuk meninggalkan rokok setelah
upaya berkali-kali yang gagal hingga sampailah saya pada sikap menerima untuk
tidak berupaya meninggalkannya sekali lagi. Keputusasaan telah begitu memuncak
hinggap pada diriku sampai-sampai saya berkhayal kalau saya akan mati sedang di
mulutku terdapat rokok.
Saat-Saat Yang Menentukan
Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman: “Katakanlah:
}قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ
أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ{ (53) سورة الزمر
Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Az Zumar:53).
Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:
}مَن
يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا
مُّرْشِدًا{(17) سورة الكهف
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka
dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu
tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk
kepadanya” (Al Kahfi:17)
Pada suatu malam penuh berkah di
sepuluh akhir bulan Romadhon tahun 1412 H saya beserta saudara saya -yang juga
merokok seperti saya- ikut sholat malam di salah satu masjid wilayah Nashiriyah
Riyadh. Usai salam kedua biasanya orang-orang beristirahat sejenak untuk minum
air putih, kopi atau the sebelum melanjutkan sholatnya. Nafsuku menggoda saya
untuk keluar masjid untuk merokok. Kemudian kembali untuk melanjutkan sholat.
Saya beritahukan kepada saudaraku tentang godaan nafsu jahatku. Tidak ada
jawaban darinya kecuali hanya dia katakan kepadaku: “Apa pendapatmu sebagai
ganti pergi sekedar untuk merokok kita berdoa kepada Allah kiranya menolong
kita dalam meninggalakan rokok. Supaya kita meninggalkannya semata karena
Allah, takut akan azab-Nya sekaligus berharap rahmat-Nya. Dan supaya kita
bersungguh-sungguh dalam berdoa hingga usai sholat dengan memohon kepada Allah
untuk tidak menolak (doa) kita dalam keadaan merugi pada malam ini dan kiranya
Dia memuliakan kita dengan hidayah”. Kata-kata saudaraku tersebut mengena dalam
diriku pada tempat baik dan mendapatkan telinga yang mau mendengar. Kamipun
lantas kembali melanjutkan sholat. Setelah usai sholat saya dan saudara saya
mengeluarkan sisa rokok yang masih ada di saku kami dan kami hancurkan di depan
masjid. Kemudian kami berjanji pada malam penuh berkah itu untuk tidak lagi
menghisap rokok dan setiap kami untuk saling menolong yang lain dalam
meninggalkan rokok setiap kali melemah dan nafsunya menggodanya untuk kembali
lagi.
Segala puji bagi Allah saat-saat menghangatkan dalam kehidupan kami
setelahnya kami tidak akan kembali lagi merokok berkat pujian dan taufiq Allah.
Sekarang saya dan saudara saya telah dua tahun tidak pernah menyalakan satu
batang rokokpun. Kecerahan kembali pada rona wajah kami. Kami ucapkan selamat
tinggal kepada penyakit dada, daha’, batuk. Dan habis sudah -menurut
hitunganku- perjalanan penuh siksaan selama 20 tahun. Keluarga dan kawan karib
bergembira dengan apa yang kami perbuat…..Segala puji bagi Allah yang dengan
karunia-Nya sempurnalah semua kebaikan.
Hukum Menghisap Rokok
Sunnah yang disucikan melarang kita dari segala hal yang membuat mabuk
dan stagnasi sebagaimana melarang kita dari menyia-nyiakan harta pada tempat
yang tidak ada manfaatnya dibalik itu semua sebagai kasih sayang dan kebaikan
kepada kita.
Para ulama’ telah mengeluarkan fatwa akan haramnya menghisap rokok. Hal
itu karena melihat di dalamnya terdapat bahaya terhadap agama, dunia,
masyarakat, dan kesehatan. Berdasarkan hal ini rokok digolongkan termasuk
‘barang buruk’ yang diharamkan Al Qur’an. Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman: “Dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (Al A’raf:157)
Merokok tidak hanya menyakiti orang-orang yang merokok. Namun menyakiti
orang-orang yang ada disekitarnya juga. Allah I telah melarang kita dari menyakiti saudara kaum muslimin kita dimana
Dia berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat
tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul
kebohongan dan dosa yang nyata” (Al Ahzab:58).
Merokok –pada dasarnya- merupakan penghamburan harta, pemborosan,
tabdzir sedang Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Penyia-nyiaan
dan penghaburan mana yang lebih besar daripada orang yang melenyapkan hartanya
dan membakarnya dengan api didepannya yang disertai bencana badan dan kesehatan
sekaligus?! Allah telah mengkaruniakan kepada manusia ilmu, akal dan kekuatan
kemauan maka jika telah mengetahui bahaya merokok dan keharamannya maka tidak
lain kecuali dia harus bertekad untuk meninggalkannya. Dan barangsiapa
meninggalkan sesuatu semata karena Allah maka Allah akan menggantinya dengan
yang lebih baik. Dan selalunya balasan itu sejenis dengan amal perbuatan. Jika
anda telah mengetahui –wahai saudara muslim- akan bahaya merokok maka anda
harus berencana meninggalkannya dan menjauhinya maupun meninggalkan pergaulan
dengan orang-orang yang merokok.
Rekomendasi Muktamar Islam untuk Penanggulangan Minuman Keras dan Heroin
yang diselenggarakan di Madinah Al Munawwaroh pada tahun 1402 H mendukung
consensus ulama akan haramnya rokok tembakau dengan segala coraknya yang
berbeda. Demikian pula beli rokok dimana
didalamnya terdapat bahaya terhadap agama, dunia, masyarakat dan kesehatan.
Hasilnya sebagai berikut ini:
-Rokok adalah asap yang tidak bisa membuat gemuk dan tidak menghilangkan
lapar
-Rokok adalah membahayakan kesehatan
-Rokok adalah menyebabkan stagnasi dan tak sadar. Sedang Rasul sollallohu
‘alaihi wa sallam telah melarang dari setiap yang memabukkan dan membuat
loyo.
-Rokok termasuk barang buruk yang diharamkan berdasarkan nash Al Qu’an
Al Karim dimana Allah U berfirman –dalam mensifati Nabi kita Muhammad sollallohu ‘alaihi wa
sallam - : “Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk” (Al A’raf:157)
-Bau rokok menyakiti orang yang tidak merokok bahkan menyakiti malaikat
yang mulia.
-Sesungguhnya membelanjakan harta pada rokok merupakan berlebih-lebihan
dan tabdzir (penghamburan) sedang Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan. Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman: “Dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara syetan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada
Robnya” (Al Isra’:27)
Laporan Nyata Secara Singkat
-Jumlah orang-orang yang meninggal setiap tahun diakibatkan rokok
mencapai 2,5 juta orang di seluruh dunia. Artinya 5 % dari total jumlah orang
yang meninggal tiap tahun. Sementara organisasi kesehatan dunia (WHO)
mengalokasikan 1 % saja dari anggarannya untuk penanggulangan rokok.
-Penelitian dan pengkajian membuktikan bahwa rokok bertanggung jawab
atas sekitar 90 % dari seluruh kondisi penyakit jantung demikian pula kangker
paru-paru dan sejumlah macam kangker lain.
-Terbukti secara ilmiyah bahwa rokok merupakan terminal pertama kepada
jalan heroin dimana didapati 90 % dari para pecandu heroin, mereka merokok
secara berlebihan.
-Penelitian menetapkan bahwa di sana terdapat 400 materi hasil dari
proses pembakaran tembakau dan materi-materi yang menutupinya.
-Para perokok lebih banyak terjangkit penyakit paru-paru basah dan
radang paru-paru.
-Sesungguhnya rokok menyebabkan tersendatnya radang udara secara
menahun.
Penutup
Adapun setelah itu:
Saudaraku yang sedang teruji dengan rokok;
Sesungguhnya ini merupakan ajakan yang jujur dari hati ke hati supaya
anda meninggalkan rokok….
Anda akan mengatakan bahwa anda telah berkali-kali melakukan upaya akan
tetapi pada kali ini:
Janganlah anda meninggalkan rokok demi kesehatan
Janganlah anda meninggalkan rokok demi masyarakat dan manusia
Janganlah anda meninggalkan rokok demi menjaga harta anda
Namun tinggalkanlah rokok semata karena Allah, niscaya Allah akan
membantu anda dalam meninggalkannya.
Kami doakan anda secara tulus semoga Allah melimpahkan taufiq kepada
anda dalam meninggalkannya. Sesungguhnya Dia Maha Menunjukkan kepada jalan yang
lurus. Semoga Allah menjaga anda dari segala keburukan.
0 komentar:
Post a Comment