Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa kita harus
bisa bersyukur dalam hidup ini. Tapi tahukah Anda bahwa, bersyukur tidak hanya
sesuatu yang wajib dilakukan oleh kita yang memiliki iman, tetapi bersyukur
adalah juga alat pembuka rejeki dan nikmat yang lebih banyak lagi?
Syukur dan rasa terima kasih kita kepada Tuhan yang
telah menganugerahi kita kehidupan ini membantu kita menikmati dan menerima
kesuksesan hidup yang selama ini kita cari. Dengan rasa syukur yang kita
rasakan akan kehidupan kita, kesuksesan itu pada esensinya sudah tidak perlu
lagi kita cari, ia sudah ada di sini, di hidup Anda saat ini pula.
Dalam hal ini marilah kita simak beberapa masalah
tentang syukur.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Apa pengertian syukur?
B. Apa saja pembagian syukur?
C. Apa saja ayat-ayat mengenai syukur?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian syukur.
Sebagaimana sabar, agak susah mendefinisikan
syukur ini. Agar gampang, justru kita definisikan lawan kata dari syukur yaitu
kufur. Kufur dari kata Kafara yang artinya tertutup atau menutup. Jadi kufur
nikmat berarti menutup diri dari nikmat atau gampangannya tidak mengakui nikmat
Allah.
Contoh sederhananya gini. Seorang anak
pengusaha dapat warisan 100 Juta. Dengan enteng dia bilang sama temannya, “Yah,
jaman sekarang 100 juta bisa buat apa?”. Anda lihat? 100 juta ditangan bingung
dia bisa buat apa. Lha belikan es cendol udah bisa buat renang tuh.
Nah, syukur adalah kebalikan dari kufur. Jadi
kalau kufur menutup diri dari nikmat, maka syukur adalah membuka diri untuk
segala nikmat sekecil apapun nikmat itu. Perhatikan, sekecil apapun nikmat itu.
Bahkan saat seolah-olah tidak ada nikmat lagi yang kita miliki. Maka, syukur
terbesar itu bukanlah saat kita terlihat memperoleh rejeki, tapi justru saat
kita seolah-olah mendapatkan musibah.
Dalam musibah seberat apapun, selalu ada alasan
untuk mengucapkan Alhamdulillah. Lihatlah saudara-saudara kita yang di Padang
beberapa waktu lalu. Walaupun rumahnya rata dengan tanah, tapi mereka masih
bisa bersyukur karena semua saudaranya selamat. Bahkan yang rumah dan
saudaranya tiadapun masih bisa bersyukur bahwa dirinya masih selamat.
Di katakanaya juga bersyukurnya allah adalah pemberian balasan yang
melimpah bagi amal yang sedikit, seperti kata pepatah, “seekor binatang di
katakanya bersyukur, jika ia mencari makanan melebihi jerami yang di berikan kepadanya.”
Kita mungkin dapat mengatakan bahwa hakikat bersyukur adalah memuji sang
pemberi kebaikan dengan mengingat-ingat anugrah yang telah diberikanya.[1]
Jadi bersykur seorang hamba kepada allah swt. Adalah pujian kepadanya dengan mengingat-ingat
anugrah kepadanya. Sebaliknya, bersyukur allah swt kepada hambanya adalah dengan
mengingat kebaikan hamba kepadanya. Kebaikan sihamba adalah kepatuhan kepada allahswt.
Sedangkan kebaikan allah adalah memberikan
rahmatnya kepada sihamba dengan menjadikan ia mampu menyatakan syukur kepadanya.
Syukur seorang hamba, pada hakikatnya mencakup syukuSr secara lisan maupun penegasan
halam hati atas anugrah dan rahmat allah swt.
B.
Pembagian syukur.
Syukur di bagi menjadi: syukur dengan lisan, yang berupa pengakuan
atas anugrah dalam derajat kepasrahan, dan syukur dengan tubuh mengambil
sikap setia dan mengapdi; syukur dengan hati adalah tentram dalam latar musyahadah
dengan terus menerus melaksanakan pemuliaan. Dikatakan bahwa kaum cendikiawan bersyukur
dengan lidah mereka, dan kaum a’rifin bersukur dengan istikomah mereka terhadapnya
dalam semuaperilaku mereka.
Beberapa pendapat tentang syukur,
1.
Abu bakr al-warraq berkata, syukur atas nikmat adalah memberikan musyahadah
terhadap anugrah tersebut dan menjaga dan penghormatan.
2.
Hamdun al-Qoshshar menegaska, bersyukur atas anugrah adalah bahwa
engkau memandang dirimu sebagai parasit dalam syukur.
3.
Abu utsman berkata, bersyukur atas kemampuan untuk bersyukur adalah
lebih lengkap adalah bersyukur saja. Dengan cara memandang bahwa rasya
bersyukur anda datang karna dia telah memberikan taufiknya. Dan taufiknya itu
termasuk nikmat yang di peruntukan bagi diri anda. Jadi anda bersyukur atas
kesyukuran anda, dan kemudian anda bersyukur terhadap kesyukuran atas
kesyukuran anda, sampai tak terhingga.
C.
Ayat-ayat mengenai syukur.
قل الله تعالى: فاذكرونى اذكركم واشكروالى ولا تكفرون.
Allah ta’ala berfirman: “ingatlah kamu sekalian kepadaKu niscaya Aku ingat
kepadamu; serta bersykurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.[2]
قل الله تعالى: وقل الحمد لله
Allah ta’ala berfirman: dan ucapkanlah: Alhamdulillah.
قل الله تعالى: واخر دعوا هم ان الحمد لله رب العلمين.
Allah ta’ala berfirman: dan penutup doa mereka adalah: Alhamdulillahi
Rabbil ‘alamin.
øÎ)ur
c©r's?
öNä3/u
ûÈõs9
óOè?öx6x©
öNä3¯RyÎV{
(
ûÈõs9ur
÷Länöxÿ2
¨bÎ)
Î1#xtã
ÓÏt±s9
ÇÐÈ
7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih".
IV.
KESIMPULAN
Dapat
kita ambil kesimpulan bahwa bersyukur terhadap allah wajib hukumnya karna
setiap langkah kita tdak luput dari kenikmata-kenikmatan yang di berikan oleh
allah swt. Tapi kita tidak sardar bahwasanya di sela-sela langkah hidup kita di
beri kenikmatan yang tidak bisa di ukur harganya.
PENUTUP
Semoga
dalam makalah kali ini, bertambah imian islam kita dan selalu bersyukur atas
yang di berikan oleh allah swt, dan kita dapat mengambil hikmah atas syukur
kita terhadap allah swt.
DAFTAR PUSTAKA
Shobir, Muslich, Terjemah riyadlus sholihin II toha putra,
semarang, 2001
An-naisaburi,
Al-Qusyairi. Risalatul kusyiriyah induk ilmu tasawuf. Risalah gusti, Surabaya,
2000.
0 komentar:
Post a Comment