Secara etimologis al-Asma al-Husna
terdiri dari dua kata yaitu al-Asma dan al-Husna. Kata al-Asma adalah bentuk
jamak dari kata al-Ism yang biasa diterjemahkan dengan “nama”. Secara bahasa
nama merupakan tanda bagi sesuatu, sekaligus harus dijunjung tingi. Dan kata
al-Husna menunjukkan bahwa nama-nama Allah adalah nama-nama yang sempurna,
tidak sedikitpun tercemar oleh kekurangan.oleh karena itu, al-Asma al-Husna
dapat diartikan sebagai nama-nama terbaik yang dimiliki Allah.[1]
Pada masa globalisasi ini, semakin
banyak problem-problem yang arus dihadapi oleh manusia. Yang dimana pada
akhirnya akan mengganggu keadaan manusia baik fisik maupun psikis. Banyak cara
yang dilakukan untuk mengatasinya, salah satunya dengan cara terapi dzikir,
termasuk didalamnya adalah dengan menggunakan asma al husna.
II.
PEMBAHASAN
A. Al-Munjib (Yang Maha Memperkenankan)
Kata
al-Munjib terambil dari kata ajaba yang berarti “menjawab”. Kata Munjib adalah
pelaku jawaban itu (yang menjawab). Dengan memperkealkan diri-Nya sebagai al-Munjib
sudah tergambar dalam pikiran kita bahwa apa yang kita mohonkan, keluhan dan
ajukan kepada Allah pastilah aka nada jawaban.
Mereka yang telah menghayati
sungguh-sungguh asma Allah al-Munjib akan tumbuh dalam dirinya prasangka baik
dan tidak akan pernah berfikir negative tentang Allah, karena janji yang pernah
Allah sampaikan kepada mahklukNya selalu dia tepati . sebagaimana firman Allah
dalam ayat :
!$oY/u y7¨RÎ) ßìÏB$y_ Ĩ$¨Y9$# 5QöquÏ9 w |=÷u ÏmÏù 4 cÎ) ©!$# w ß#Î=÷ã y$yèÏJø9$# ÇÒÈ
"Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia
untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya".
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. Ali Imran :9)
Disinilah
pentingnya kita mengembangkan sikap berfikir positif dalam hiup ini.
B. Al-hafizd (pemelihara)
Al-hafizd
terambil dari akar kata yang yang terdiri dari tiga huruf yang mengandung makna
“memelihara “,”melestarikan”, serta “mengawasi “. Dari makna dan kemudian lahir
makna “menghafal” Karena yang menghafal memelihara denhan baik ingatanya Juga
makna “tidak lengah” karena sikap ini mengantar kepada keterampilan Dan “menjaga” karena penjagan
adalah bagian dari pemeliharaan dan atau pengawasan.
Kata
hafizd dan hafizhan ditemukan sebelas kali, tiga di antarana merupakan
sifat allah, sisanya menafikan sifat itu dari manusia, khususnya para nabi
terhadaporang-orang yang membnggakan. Yakni bahwa para nabi tidak dapat
memelihara dan menjaga mereka dari siksa allah, bila dating azab menerpa
mereka.
Dengan
memperkenalkan dirinya sebagai al-hafizh maka, kita sdah membayangkan
bahwa dia adalah tuhan yang memelihara dan menjaga seliruh sipataan-nya. Tak satupun luput diri
darinya. Dia memelihra langit dan bumi dengan tidak perna merasa berat dan
lelah, kerana dia menciptakan keduanya tidak main-main. Langit yang diciptakan
tanpa tiang tetap utuh sebagaimana yang
kita saksikan. Manusi dipelihara dan di jaga nya dengan menugaskan
mlaikat-malaikat tertentu, “bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangya, mereka menjaga atas
perintah allah,” (QS Al-Ra’d (13 11).
Pertanyaanya,
bagaimana allah memelihara atau melestarikan seluruh ciptaanya ? menurut laleh
bakhtiar, untuk memahami makna pelestarian dapatdilakuakn dengan dua cara. Partama,
pelestarian berarti mengabadikan keberadaan benda yang ada dan
mempertahankanya, yaitu lawn kata dari memusnahkan. Allah adalah pelestari
langit, bumi, malaikat, dan segala benda yang ada, baik yang masa keberadaanya
panjang maupun pendek, seperti hewan, tanaman dan benda semacam lainya.
Cara
memahami yang kedua,dan yang lebih di antara, adalah memelihara dengan menjaga
setiap mahluk dari hal-hal yang kebalikanya. Hal merujuk, misalnya, pada
pemusuhan alami antara air dan api karena air bisa memadamkan api atau, api,
jika menang mengubah air menjadi uap air.
Khasiat.
Siapa
yang merasa dalam bahaya dimana saja berada, dan ingatlah dan bacalah asma
allah ya-hafizd minimal 99 kali disertai dengan keyakinan bahwa allah
memelihara, menyertai dan menyalamatkan jiwa anda. insya allah, bahaya itu akan
menyingkir dari anda.
C. Al-muqit (yang memberi kekuatan)
Secara
kebahasaan, kata Al- Mukit terambil dari akar kata yang mengandung arti
”gangguan”, ”pemeliharaan”, dan”kekeuasaan” Serta “kemampuan/kekeuatan”, dari
sinilahir makna-makna lain seperti makna-makna lain seperti “makanan” karena
denganya mahluk memiliki kemampuan, dan dengan makanan pula bisa memelihara
dirinya.
Semua
makna yang terkandung dari akar kata Al- Muqit, semuanya bisa di
nisbatkan kepada allah. Jika makna “genggaman” yang kita ambil, berarti bahwa
semua mahluk berad dalam genggmanya. Jika makna “kemampuan” dan “kekeuasaan”
kita nisbatkan kepadanya juga sangat tepat. Karena kemampuan dan kekuasaan
hakiki memang hanya miliknya. Kemampuan dan kekuasan mahluk hanyalah pinjaman
darinya, yang suatu waktu akan di ambil. Dalam sebuah doanya nabi muhammad Saw.
Berdoa, “la haula wa la quata illa billahi al-azizi al-hakim “(tiada daya dan
kekuatan, kecuali karna allah yang maha perkasa dan lagimaha bijaksana).
Imam
Al-Gozalali menawarka pemaknanan Al-Muqit dengan dua kemungkinan. Pertama,
pencipta pemberi dan pengantar makanan kejasmani dan ruhani. Menurutnya Al-Muqit
dengan Al-Rozzaq, dari sisi bahwa rezki dapat mencakup makanan dan
selainya, seperti pakaian, kedudukan; sedangkan Al-muqit khusus pada
makanan jasmanai atau rohani. Kedua, yang menggenggam, menguasai, lagi
mampu. Penguasaan mengharuskan adanya qudrat dan ilmu. Dengan demikian,
almuqit, merupakan penggabungan antara qudrat dan ilmu.
Khasiat.
Jika
anda merasakan kegersaangan jiwa, yang ditandai dengan gelisah, cemas,
khawatir, berdebar-debar, dan sebagainya, maka cibalah anda membaca dengan
khusuk di sertai dengan doa semoga allah berkenan menghilangkan kegersangan
jiwa anda.
D. Al-khabir. (yang maha mengetahui)
Nama
allah Al-khabir ini terambil dari akar kata khobara. Kata-kata
yang di rangakai dengan oleh huruf-huruf
kho,ba, dan ra, berkisar maknaya dala pada dua hal: pengetahuan
dan kelemahan. Anamun, merujukpemakaian kata ini dalam Al-Quran terulang sebanyak 55 kali, lebih tepat di
terjemahkan dengan “yang maha mengetahui” atau ”yang maha mengenal”. anda juaga
yang menerjemahkanya “yang maha sadar”. Dalam tulisan ini kami akan memakai
ketiga terjemahan.
Sekilas
terutama kalau kita merujuk terjemah Indonesia, misalnya terjemah Al-Quran dan
terjemahya oleh departemen agama RI. Al-Alim dan Al-khabir sering
diterjemahkan sama: yang maha mengetahui, meskipun sebenarnya keduanya berbeda.
Perbedaanya Al-Alim mencakup pengethuan tuhan tentang sesuatu dari
sisinya, sedangkan Al-Akhabir adalah dia yang pengetahuanya menjankau
sesuatu yang di ketahui. Di sini, penekananaya bukan pada yang mengetahui,
tetapi pada sesuatu yang diketahui itu.
Khasiat.
Jika
anda sangat merindukan merindukan seorang keluarga, family teman atau sahbat,
maka amalkannlh membaca Ya khabir sebanyak 812 kali maka setiap hari Selama
semingu. Kemudian setiap akan tidur membaca ayat:
wr& ãNn=÷èt ô`tB t,n=y{ uqèdur ß#Ïܯ=9$# çÎ7sø:$# ÇÊÍÈ
14. Apakah Allah yang
menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha
Halus lagi Maha Mengetahui.
Dalam tidur anda akan bermimpi dengan yang
anda rindukan. Tentu saja sebelium tidur sebaiknya berwudu,membaca surat
Al-fatikhah, Al-Ikhlas, dan An-Nas. Jika perlu di tambah ayat kursi.
Kalau
anda telah di landa berbagai macam kesulitan, kehilanga sesuatu, di musuhi oleh
orang lain, dan sebagainya. Anda bisa mengamalkan membaca Al-khabir sebanyak
812 kali seiap hari selama seminggu. Insya allah masalah anda akan mendapatka
jalan keluar. Janga sekali-kali pergi ke dukun kalau punya masalah, tetapi
larilah kepada allah. Dia pasti akan membantu anda.
III.
KESIMPULAN
IV.
PENUTUP
[1] Baidi bukhori, zikir al-asma al-husna (solusi problem agresivitas
remaja),semaramg : syiar media publishing,2008, hal.57-58
0 komentar:
Post a Comment